Peristiwa ini terjadi tahun 2007 di Bandung. Lokasinya Bisma lupa. Malam itu, sekitar pukul 11, Bisma baru pulang dari menganbil barang yang tertinggal di rumah teman. Tiba-tiba saja, segerombolan geng motor menghadang Bisma. Mereka adalah GENG MOTOR!
Tahu keganasan mereka, Bisma hanya pasrah dan hanya membaca "Istighfar". Bisma bukan anggota geng motor yang lain. Bisma juga memberikan apa saja yang diminta. Seluruh isi tas, dompet, HP, dan lainnya. Semuanya, deh. Bisma betul-betul syok dan bingung. Mereka terlihat begitu ganas. Yang terakhir, mereka meminta helm yang Bisma pakai. "Jangan melawan," kata mereka. Bisma juga memberikan helm dan tidak memberi perlawanan, tiba-tiba mereka membantai Bisma begitu saja. Bisma tak ingat benda tajam apa aja yang menghujani Bisma. Ketika itu, Bisma hanya bisa berteriak "istighfar" , dan tangan berusaha melindungi kepala.
Saat kejadian itu, Bisma enggak pingsan sama sekali. Bisma sadar ketika sejumlah orang datang menolong dan membawa ke rumah sakit. Baju putih Bisma penuh dengan darah. Sambil menahan sakit saya menyaksikan darah menguncur dari sekujur tubuh. Tangan kanan Bisma juga sudah glapek, enggak bisa ngapain-ngapain, enggak bisa digerakan. Tulangnya juga kelihatan. Bisma syok banget melihatnya. Dalam hati Bisma berkata, "Aduh, bagaimana, ini, saya enggak bisa break dance lagi."
Lukannya Bisma berada di badan, tangan, kepala, dan telinga. Telinga kiri Bisma robek, hampir putus. Jari tangan Bisma sekarang tinggal 9,5. Potongannya sudah di kubur. Sementara pergelangan tangan kanan masih bisa di selamatkan, di operasi dan ditanam pen (besi penyangga otot, red). Kata dokter, kalau tangan Bisma tidak menahan kepala, mungkin akan lebih parah dan banyak memori yang hilang. Total, ada 250 jahitan disekujur tubuh Bisma. Alhamdulilah wajah Bisma tidak ada yang luka.
Bisma tidak dendam sama sekali dengan geng motor. Semenjak kejadian itu, enggak tau kenapa Bisma ikhlas. Serius. Bisma sendiri aneh, kok bisa berlapang dada. Padahal, sebetulnya Bisma punya ego yang lumayan kuat. Hanya Papa dan Mama Bisma yang kesal dan enggak terima dengan kejadian itu. Kok anak yang selalu di manja (Bisma anak bungsu dari 2 bersaudara. Kakaknya bernama Mega), dianiaya seperti ini. Justru Bisma yang menenangkan Papa dan Mama, memang sudah jalannya harus begini.
Bisma hanya dua hari berada di RS. Waktu itu, pas tiga hari menjelang Lebaran, dan Bisma sudah berencana ingin merayakannya di kampung, Sumedang. Jadi, dalam kondisi masih di perban dan dipen, Bisma di bawa ke Sumedang untuk di rawat bibi, yang kebetulan perawat. Bisma lupa berapa lama di sana.
Bisma masih sangat trauma dengan geng motor. Bisma enggak berani keluar malam sambil mengendarai motor. Mendengar bunyi knalpot saja bikin syok. Pernah waktu jalan-jalan dengan teman pakai mobil, ada kumpulan pengendara motor. Jaraknya jauh, sih, tapi langsung bikin Bisma gemetaran dan hampir pingsan karena ketakutan.
Bisma sudah enggak bisa maksimal lagi dengan dance (Bisma pernah juara pertama di Let's Dance to Japan di Global TV). Kalau harus beraksi dengan bertumpu pada tangan, enggak kuat lama karena sakit. Kalau headspin (aksi beroutar di atas kepala) masih bisa. Untung lukanya di kepala bukan di bagian tengah.
Enggak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi tentang jari Bisma. Dulu pernah ada ide, jari di sambung dengan yang jari buatan, tapi Bisma dan keluarganya menolak. Lebih baik apa adanya dan enggak ada yang palsu. Bisma juga cuek dan enggak ada masalah. Fans ada yang bertanya mengenai hal ini dan Bisma jelaskan. Ini memang sudah terjadi, dan Bisma lebuh menatap ke depan .
Bisma hanya dua hari berada di RS. Waktu itu, pas tiga hari menjelang Lebaran, dan Bisma sudah berencana ingin merayakannya di kampung, Sumedang. Jadi, dalam kondisi masih di perban dan dipen, Bisma di bawa ke Sumedang untuk di rawat bibi, yang kebetulan perawat. Bisma lupa berapa lama di sana.
Bisma masih sangat trauma dengan geng motor. Bisma enggak berani keluar malam sambil mengendarai motor. Mendengar bunyi knalpot saja bikin syok. Pernah waktu jalan-jalan dengan teman pakai mobil, ada kumpulan pengendara motor. Jaraknya jauh, sih, tapi langsung bikin Bisma gemetaran dan hampir pingsan karena ketakutan.
Bisma sudah enggak bisa maksimal lagi dengan dance (Bisma pernah juara pertama di Let's Dance to Japan di Global TV). Kalau harus beraksi dengan bertumpu pada tangan, enggak kuat lama karena sakit. Kalau headspin (aksi beroutar di atas kepala) masih bisa. Untung lukanya di kepala bukan di bagian tengah.
Enggak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi tentang jari Bisma. Dulu pernah ada ide, jari di sambung dengan yang jari buatan, tapi Bisma dan keluarganya menolak. Lebih baik apa adanya dan enggak ada yang palsu. Bisma juga cuek dan enggak ada masalah. Fans ada yang bertanya mengenai hal ini dan Bisma jelaskan. Ini memang sudah terjadi, dan Bisma lebuh menatap ke depan .
woww ada Odoth! #hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar